Universitas Muhammadiyah Mamuju

Unggul Berbasis Ecodesign (The Social Entrepreneurship University)

BERMUSYAWARAH UNTUK PENCERAHAN

(Catatan Untuk Musywil Ke III Muhammadiyah Sulbar)
Furqan Mawardi
Dosen Universitas Muhammadiyah Mamuju

 

Pemakaian kata Pencerahan dalam Muhammadiyah  bukan sekadar istilah biasa dan digunakan sekadar isu syiar, tetapi memiliki spirit dan makna yang khusus dalam gerakan Muhammadiyah. Penggunaan istilah tersebut bukan pula sebagai sesuatu yang sifatnya asal keren dan bersifat utopis, namun memiliki maksud untuk membangkitkan jiwa, pemikiran, dan aksi pergerakan yang memang sejak awal melekat dalam kelahiran dan jatidiri Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan.

Penjelasan  tentang pemakaian istilah pencerahan di Muhammadiyah diatas disampaikan oleh  Prof Haedar Nashir lewat tulisannya di Majalah Suara Muhammadiyah pada edisi 12 Tahun 2015. Idiom pencerahan memang sudah menjadi kata yang sering terdengungkan sejak Muhammadiyah memasuki usia abad kedua.

Kata “pencerahan” mulai populer di Muhammadiyah dan banyak diangkat ke ruang publik sejak periode Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2000-2005 pasca Muktamar ke-44 di Jakarta yang terus bergulir sesudahnya sampai saat ini. Dalam era kepemimpinan Buya Syafii Maarif hingga dua periode kepemimpinan Pak Din Syamsuddin, istilah “pencerahan” dalam berbagai kaitannya terus dikumandangkan menjadi isu sentral Muhammadiyah.

Demikian juga ketika Muktamar ke-47 di Makassar tahun 2015 juga tema utamanya masih mengangkat  pencerahan sebagai jargonnya, yaitu “Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan”. Dan yang paling anyar pada Muktamar tahun 2022 di Surakarta. Kata  pencerahannya bahkan makin meluas dengan mengusung tema ‘Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta’.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “pencerahan” (kata benda) artinya proses, cara, perbuatan mencerahkan. Kata “mencerahkan” (kata kerja) mengandung makna menjadikan (menyebabkan) cerah (tidak suram, jernih, dan sebagainya. Kedua istilah tersebut berasal dari kata “cerah” (kata sifat), artinya (1) terang (tentang hari, bulan, warna); jernih (tentang kaca): langit cerah; (2) berseri (tentang muka): wajahnya cerah sekali; dan (3) kiasan baik; bahagia; contohnya ia tidak melihat hari depan yang cerah. Kata “cerah” senapas dengan “terang”, “sinar”, “jernih”, lawannya “gelap”, “keruh”, “suram”.

Pencerahan Sulawesi Barat

Pasca Muktamar Muhammadiyah di Surakarta pada bulan november 2022, dilanjutkan dengan Musyawarah wilayah (Musywil) di semua tingkatan di seluruh provinsi di Indonesia. Musywil ini merupakan musyawarah tertinggi Muhammadiyah setelah muktamar. Pada acara ini selain laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya, pemilihan pengurus baru, juga akan membahas serta merekomendasikan program kerja yang kelak akan dilakukan Muhammadiyah untuk lima tahun kedepan.

Sementara Muhammadiyah Sulawesi Barat akan mengadakan Musyawarah wilayahnya yang ke 3 pada tanggal 24 hingga 26 Februari  2023 bertempat di Pusat dakwah Muhammadiyah Pasangkayu. Pada Musywil kali ini mengangkat tema Memajukan Sulawesi Barat mencerahkan Indonesia. Sepertinya spirit pencerahan juga menggema dan akan menjadi pekerjaan berjamaah oleh seluruh struktur Muhammadiyah mulai dari pusat hingga ke bawah.

Hal ini menandakan bahwa jargon pencerahan memang betul-betul menjadi frame bersama dan sekaligus menjadi tanggung jawab bersama bagaimana tujuan mulia ini menjadi nyata. Dan Muhammadiyah Sulawesi Barat ingin membuktikan diri bahwa akan ikut andil dalam misi yang sangat mulia ini.

Menjadi pertanyaan adalah, model pencerahan yang seperti apa yang akan dan mendesak untuk dilakukan oleh Muhammadiyah Sulbar, sehingga pada forum Musyawarah Wilayah yang ke 3 ini dapat menjadi pembahasan bersama dan menjadi keputusan resmi sehingga lima tahun kedepan akan tergambar dengan jelas bagaimana model dan bentuk perwujudan dari pencerahan tersebut.

Hemat penulis ada beberapa hal yang penting menjadi catatan untuk dijadikan PR bagi Muhammadiyah Sulawesi Barat beserta seluruh ortomnya dalam rangka meneguhkan diri sebagai gerakan Pencerahan. Terutama yang paling mendesak adalah pencerahan dalam beberapa bidang, diantaranya :

Pertama, Bidang Pendidikan. Pendidikan merupakan hal pokok yang mesti menjadi prioritas untuk kepemimpinan Muhammadiyah Sulbar ke depan. Hal tersebut dikarenakan Angka Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM)  Sulawesi Barat menempati angka ketiga terakhir secara nasional.  Sementara salahsatu aspek yang mendasari rendahnya angka IPM sebuah daerah adalah akibat rendahnya tingkat pendidikan.

Muhammadiyah kedepan mesti lebih serius lagi menggarap pendidikan yang memang sudah menjadi lahan dan fokus kerjannya. Daerah-daerah yang masih minim amal usahanya terutama yang belum memiliki amal usaha pendidikan mesti segera dibentuk dan menjadi lembaga yang berkualitas. Amal usaha pendidikan yang berkualitas akan menjadi lokomotif utama untuk mencetak insan-insan yang berkualitas sehingga mampu mengemban amanah sebagai sang pencerah dimanapun kelak dia berada.

Apabila melihat data yang ada, Jumlah perguruan tinggi milik Muhammadiyah di Sulawesi Barat  masih sangat minim, baru berjumlah dua, yakni Universitas Muhammadiyah  Mamuju dan Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar.  Untuk jumlah SMA baru ada satu, yakni SMA Muhammadiyah Mamuju , Madrasah Aliyah juga satu, Muhammadiyah Pallattoang di Majene, Sementara jumlah SMK berjumlah 4 yang tersebar di daerah Mamuju dan Mamuju tengah.

Sementara untuk jumlah sekolah SMP ada 4 empat. Di polman 1, di mamuju 1, di Mateng 2., MTs hanya satu yang di Pallatoang Majene. SD Muhammadiyah hanya 1 berada di Mamuju. Sementara untuk TK dan TPA sudah berjumlah puluhan yang tersebar di berbagai Kabupaten.

Pendidikan merupakan instrument penting dalam gerakan pencerahan. Lokomotif utama menuju masyarakat yang tercerahkan adalah melalui pendidikan yang berkualitas. Untuk itu ketika Muhammadiyah mengusung tema Musywil untuk pencerahan Sulawesi Barat, itu artinya Muhammadiyah Sulbar kedepan memiliki tanggung jawab besar bagaimana pendidikan yang sudah ada untuk terus dikembangkan, baik secara kuantitas maupun kualitasnya dalam rangka mencapai cita-cita luhur tersebut.

Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa-bangsa yang maju dan berkembang pesat dan mencapai kejayaan disebabkan pemerintahannya memiliki perhatian yang besar tentang pendidikan. Contohnya Jepang, bagaimana sebuah negara yang begitu perhatian terhadap pendidikan rakyatnya, ditambah  masyarakatanya juga memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya sebuah pendidikan.

Meskipun negaranya luluh lantak akibat perang dunia, Jepang tidak memerlukan waktu lama bagi mereka untuk bangkit. Sang Kaisar Jepang  paham betul bahwa pendidikan merupakan langkah tercepat untuk dapat menjadikan negaranya kembali bangkit dan berjaya. Terbukti Jepang saat ini merupakan salahsatu negara yang paling maju dalam berbagai hal, terutama dalam pendidikan dan teknologi

Maka arus utama yang mesti dilakukan untuk menjadikan daerah Sulawesi Barat untuk segera  bangkit dan mengejar ketertinggalan adalah dengan memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan.

Kedua, Pembinaan Keluarga. Pembinaan keluarga menuju keluarga berkualitas dan mandiri hingga menggapai keluarga sakinah merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat, dan negara. Pemerintah sebagai pelaksana tanggung jawab negara berkewajiban untuk menyiapkan regulasi dan fasilitas terlaksananya pembinaan keluarga. Apalagi dalam kenyataannya masih banyak keluarga yang tidak mampu untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, dalam keadaan tersebut semua elemen memiliki tanggung jawab bagaimana untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Keluarga merupakan madrasah pertama bagi setiap insan yang terlahir kedunia. Pada lingkup keluarga setiap anak akan memperoleh pembelajaran pertama bagaimana adab dan norma serta budi pekerti. Dari keluarga mereka akan mengenal bahasa, ilmu hitung,  hingga tata cara beribadah.

Dari lingkup keluarga pula seorang anak akan memahami sesuatu benar salah, halal haram, serta dari lingkup keluarga, mereka akan mengenal siapa Tuhannya dan siapa dirinya sendiri. Serta ilmu-ilmu dasar lainnya yang akan menjadi modal untuk mereka kelak mengarungi samudra ilmu yang lebih luas.

Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan yang memiliki sayap perempuan wajib merasa bertanggung jawab dan terpanggil untuk menjadikan pembinaan keluarga menuju keluarga sakinah. Mewujudkan keluarga sakinah sebagai salah satu program utama  mesti menjadi perhatian khusus. Apalagi bila melihat realitas keadaan keluarga di Sulawesi Barat yang masih dipenuhi dengan banyak masalah.  Seperti masih tingginya angka pernikahan anak, stanting, kekerasan dalam rumah tangga, hingga perceraian yang terus terjadi dan angkanya terus meningkat. Ini merupakan sebuah masalah yang besar dan wajib adanya untuk menjadi isu sentral untuk program kerja Muhammadiyah Sulbar lima tahun ke depan.

Pada Musywil yang ketiga ditahun 2023 ini, turut serta juga Musyawarah Wilayah Aisyiyah dan juga Nasyiatul Aisyiyah. Kedua organisasi sayap perempuan ini tentu akan menjadi lokomotif yang sangat efektif untuk memberikan pembelajaran terbaik dalam keluarga serta tuntunan untuk mewujudkan keluarga sakinah.

Hemat penulis sebaiknya penguatan keluarga menjadi program bersama sekaligus program utama oleh Muhammadiyah beserta seluruh ortomnya. Karena dengan konsep keluarga sakinah yang telah digariskan di Al-Quran dengan berbagai macam turunan dan ajarannya, menjadi sebuah obat mujarab yang mampu menjawab problem terkait permasalahan-permasalahan keluarga dalam setiap rumah tangga.

Sebuah hal yang mustahil untuk tercapai untuk daerah atau bangsa yang akan maju tanpa didukung oleh manusia yang berkualitas. Sementara proses mewujudkan manusia-manusia yang berkualitas, langkah awal yang paling mendasar adalah terwujudnya pendidikan, pembinaan dari keluarga yang berkualitas pula.

Ketiga, Penguatan Ekonomi

Unsur berikutnya yang menjadi modal utama dalam gerakan pencerahan adalah penguatan ekonomi. Tidak bisa dipungkiri dalam menjalankan misi dakwah pencerahan, kita membutuhkan biaya dan dana yang tidak sedikit.  Misalnya dalam rangka mencetak kader-kader unggul yang berkualitas, Muhammadiyah penting untuk mengirim para kader-kader terbaiknya untuk keluar dari daerah untuk melanjutkan studi, baik dalam negeri maupun luar negeri Tujuannya supaya mereka bertambah ilmunya, bertambah pengalamannya dan kelak dapat kembali ke daerah dan mengembangkan Muhammadiyah dan memajukan daerahnya.

Pada Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makasar tahun 2015, gerakan Ekonomi telah ditetapkan sebagai salah satu pilar utama gerakan Muhammadiyah. Oleh karena itu para pimpinan dan warga Muhammadiyah harus menjadikan ekonomi sebagai program strategis dalam menggerakkan Muhammadiyah. Para pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah sudah selayaknya mbuat Amal usaha Muhammadiyah bidang akonomi atau membuat Badan Usaha Milik Muhammadiyah) BUMM.

Muhamamdiyah di Sulawesi barat untuk semua tingkatan mestinya merelaisasiakn amanah muktara ini dan menjadikan gerakan ekonomi sebagai gerakan berjsama dan jihada berjamaah. Hal ini bukan hal sulit dan mustahil untuk realisasikan, karean sudah ada beberapa Pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah yang telah suskses dan jihad ini,diantaranya : PRM Sendangharjo Lamongan dengan Toko Sarba ada, budi daya melon emas, penyewaan traktor, budi daya kambing, kendaraan antar jemput siswa, PRM Pandes Plered Bantul dengan Usaha propertinya dan pembinaan 60 warganya yg berwirausaha. PCM Cileungsi dengan toko Swalayan ” SunMart”, Digital printing, Pabrik Mur (kerjasama, dg PT BUKAKA”, Bengkel Mobil, juga dengan toko besi dan bahan bangunannya. PCM Prambanan dengan Toko Grosir”Hasbuna”, dan minimarket, toko Bangunan, budidaya lele, pabrik roti, toko perlengkapan muslim, guest house.

Muhammadiyah Sulawesi Barat dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh setiap daerahnya, merupakan modal besar untuk mampu mendirikan unit-unit usaha yang mampu menjadi penopang berbagai kegiatan organisasi.  Kita kaya dengan hasil pertanian, melimpah hasil laut, sumber pakan dari alam sangat memadai, tentu ini apabila dapat dikelola dengan cerdas dan profesional,maka akan menghasilkan sumber ekonomi yang spektakuler.

Selain itu jiwa entrepreneurship wajib ditanamkan kepada setiap kader-kader Muhammadiyah. Angakatan Muda Muhammadiyah tidak boleh terus-menerus menjadi peminta-minta apabila ingin melakukan kegiatan. Dalam bahasa saya kadang saya beri gojekan yakni pengemis intelektual. Sudah bukan saatnya lagi angkatan muda Muhammadiyah apabila ada acara selalu meminta-minta dengan membawa proposal beberapa lembar.

Sudah tiba masanya  angkatan muda Muhammadiyah belajar untuk berbisnis, belajar menghasilkan karya-karya terbaik,  hasil-hasil ekonomi yang terbaik supaya dia mampu mengolah dirinya mengolah organisasinya supaya bisa mandiri.

Jangan sampai angkatan muda Muhammadiyah karena ketidakpunyaan biaya, tidak punya uang, harus menggadaikan dirinya, menggadaikan organisasinya hanya untuk beberapa cuan. Mau berangkat Muktamar atau menghadiri acara-acara nasional,  tidak punya biaya akhirnya yang terjadi transaksional wani piro. Kita tidak menginginkan ajang Muktamar atau ajang acara-acara nasional ortom AMM berubah bagaikan kongres partai politik yang dipenuhi dengan intrik dan budaya jual beli suara karena ke kere’ an pesertanya.

Dengan jiwa entrepreneurship yang dimiliki sehingga kelak mampu menghasilkan produk ekonomi unggulan, maka Angkatan Muda Muhammadiyah Sulawesi Barat wajib tampil menjadi organisasi yang elegant, berwibawa , memiliki marwah,  mampu berdiri di atas kaki diri sendiri. Jauh dari intervensi atau jual murah marwah persyarikatan hanya dengan beberapa lembar cuan.

Akhirnya semoga dengan Musyawarah Muhammadiyah dan Aisyiyah yang ketiga, Nasyiatul Aisyiah yang ke empat, betul-betul dapat menghasilkan pemimpin yang visioner dan mampu menghasilkan program kerja kedepan yang mencerahkan minimal sebagaimana harapan ditulisan saya ini.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

One Response

  1. Semoga kedepan universitas muhammadiyah mamuju semakin berkembang dan menjadi pilihan utama bagi para calon mahasiswa yang hendak mencari universitas untuk melanjutkan studinya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *