UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAMUJU

Unggul Berbasis Ecodesign

(The Social Entrepreneurship University)

Bumi Malaqbiq Makin Bersinar

(Menyambut Berdirinya Pascasarjana Unimaju)
Furqan Mawardi
Dosen Universitas Muhammadiyah Mamuju

Terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 927/E/0/2022 tentang Izin Pembukaan Program Studi Manajemen Program Magister pada Universitas Muhammadiyah Mamuju di Kabupaten Mamuju, Menjadikan harapan warga Malaqbi’ terkait adanya pascasarjana di Sulawesi barat akhirnya terpenuhi.

Hanya berselang satu tahun lebih semenjak berubah bentuk dari Sekolah tinggi ilmu ekonomi Muhammadiyah Mamuju menjadi Universitas Muhammadiyah mamuju, kembali sinar Muhammadiyah memancarkan cahayanya dengan mendirikan program pascasarjana untuk  program studi Manajemen. Keberhasilan ini sekaligus makin menguatkan eksistensi Muhammadiyah di Sulawesi Barat sebagai lokomotif pencerah di bumi to malaqbi.

Keberhasilan ini menjadi kado indah yang penuh kebahagiaan di penghujung akhir tahun 2022 bagi warga Sulawesi Barat, Sebuah penantian yang cukup lama yang akhirnya   berbuah manis menjadi sebuah kenyataan.

Kado indah di penghujung tahun ini tentu tidak hanya menjadi milik keluarga Universitas Muhammadiyah Mamuju saja, namun juga menjadi kado istimewa untuk seluruh warga masyarakat Mamuju dan juga warga sulawesi barat pada umumnya. Kehadiran program pasca sarjana sekaligus juga membuktikan diri bahwa masyarakat Sulawesi Barat telah siap untuk  andil dalam memajukan bangsa melalui pendidikan yang berkualitas.

Prodi Manajemen di program pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mamuju merupakan program studi yang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dinyatakan layak dan memenuhi syarat untuk hadir di Sulawesi Barat. Berdirinya program pascasarjana ini tentu memberikan harapan baru serta mimpi bagi warga tanah malaqbi’ untuk dapat melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi sekaligus menatap masa depan yang lebih cerah.

IPM di Sulawesi Barat

Sulawesi Barat hingga tahun 2022 berdasarkan data pusat statistik Indeks Pembangunan Manusianya (IPM) masih berada di peringkat ketiga akhir dari seluruh provinsi di Indonesia. IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia

Sementara yang menjadi unsur penting dalam mengukur kualitas hidup manusia sebuah wilayah adalah bagaimana tingkat pendidikan bagi warganya. Data dari pusat statistik memberikan gambaran bahwa pendidikan di Sulawesi barat membutuhkan akselerasi untuk dapat bersanding dengan daerah dan wilayah lain di Indonesia.

Sebagai bentuk gerak cepat, maka dibutuhkan kerja keras dan kerja kolaborasi semua komponen untuk bersama-sama berlari memburu ketertinggalan. Jalur pendidikan yang berkualitas merupakan cara terbaik untuk menjawab problem ketertinggalan tersebut. Karena dengan pendidikan yang berkualitas maka akan mampu melahirkan manusia-manusia terbaik.

Tiga Komponen  Kemajuan

Mimpi untuk menjadikan wilayah Sulawesi Barat yang maju merupakan  harapan semua masyarakat bumi malaqbi. Untuk sampai ke kelas maju tentu ada beberapa unsur utama yang mesti dihadirkan dan diusahakan. Hemat penulis langkah-langkah utama yang mesti dilakukan tersebut adalah :

Pertama, Menghadirkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Pendidikan merupakan Kawah Candradimuka yang akan menentukan maju tidaknya sebuah bangsa. Sudah cukup banyak bukti empirik telah kita saksikan bagaimana negara yang mengutamakan dan memberikan perhatian serius dalam hal pendidikan dengan cepat melejit berubah menjadi negara yang maju.

Kemajuan sebuah daerah sangat tergantung bagaimana kesiapan dan keseriusan pemerintahannya dalam menyiapkan generasi terbaiknya. Sementara itu generasi terbaik hanya akan lahir dari sebuah proses pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Sehingga pendidikan bermutu menjadi aspek utama dalam memajukan sebuah bangsa.

Sulawesi Barat bila merindukan menjadi daerah yang unggul, maju serta manusianya berkualitas, maka pendidikan wajib menjadi perhatian serius oleh seluruh komponen masyarakat. Mulai dari pejabat hingga rakyatnya, pimpinan hingga warga yang dipimpinnya. Pendidik hingga anak didiknya. Kerinduan ini mesti menjadi kesadaran bersama sehingga akan bersatu untuk dapat mencapainya.

Kedua, Menciptakan lingkungan yang sadar literasi. Literasi Secara etimologis berasal dari bahasa Latin literatus yang berarti orang yang belajar,. artinya ini sangat erat kaitanya dengan membaca dan menulis. Komponen utama yang akan mendukung pendidikan yang berkualitas adalah dengan terciptanya lingkungan masyarakat yang gemar membaca dan juga gemar menulis.

Sejarah peradaban bangsa yang terdahulu yang menggapai kesuksesan serta kegemilangan tidak lepas karena masyarakatnya senang dengan alam literasi. Sebutlah misalnya daulah  Abbasiyah, pada zaman tersebut mereka mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya literasi sangat pesat karena mendapat  dukungan penuh pemerintahnya. Di berbagai tempat dibangun pusat-pusat studi pembelajaran, seperti membangun Baitul Hikmah sebagai pusat pengetahuan. Buku-buku berbahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Budaya membaca dan menulis dijadikan sebagai kebiasaan utama bagi masyarakat dalam kehidupan.

Pada zaman daulah Abbasyiah inilah para ilmuwan dihargai dengan penghargaan yang sangat tinggi. Selain penghargaan berupa materi mereka juga dijamin segala kebutuhan hidupnya dan segala hal yang menunjang dalam setiap menelitian dan pengembangan keilmuannya. Kalangan  yang sangat tinggi sebagai bukti penghargaan atas kelilmuwan yang mereka miliki. Tidak heran di zaman inilah lahir para pemikir-pemikir hebat  seperti Al Khawarizmi yang kita kenal sebagai penemu angka 0. Imam Bukhari dan imam muslim yang menyusun ribuan hadis yang menjadi panduan umat Islam dari zaman ke zaman hingga saat ini. Semuanya terlahir dari keseriusan membangun budaya literasi dalam aspek kehidupan.

Ketiga, Menguatkan Persatuan. Hal terpenting dalam menciptakan dan melahirkan pendidikan berkualitas tentu tidak lepas bagaimana menimbulkan suasana yang aman dan tentram. Sementara kunci untuk melahirkan suasana damai tentram itu unsur utamanya adalah persatuan. Memiliki rasa persatuan merupakan modal sebuah daerah untuk dapat berkembang dan maju.

Saling membenci, mencurigai, saling menjatuhkan, iri hati dan dengki merupakan unsur yang wajib  dihilangkan dalam  kehidupan apabila merindukan sebuah kemajuan. Pengalaman sudah banyak memberikan kita pelajaran bahwa tidak mungkin diperoleh  kemajuan apabila sifat-sifat buruk tersebut selalu terus dipelihara.

Saatnya menatap masa depan bumi malaqbi dengan optimis menuju kemajuan dengan saling mendukung dan bersatu. Sebesar apapun rintangan dan tantangan apabila bersama dan bersatu maka  akan mudah untuk teratasi.

Tentu tiga kompenen ini untuk mencapainya membutuhkan masa,waktu serta perjuangan. Namun dengan hadirnya pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Mamuju paling tidak sudah mampu memberikan harapan bahwa jalan menuju kemajuan tersebut sudah terbuka. Tinggal bagaimana menjadikannya menjadi sarana pendidikan yang berkualitas yang mampu menghasilkan manusia unggul.

Sehingga kerinduan untuk menjadikan bumi malaqbiq menjadi daerah yang maju dan bersinar akan menjadi nyata. Cahaya sinarnya yang mampu menyinari sekalian alam yang dapat dinikmati oleh seluruh makhluk.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

One Response

  1. Patut di syukuri
    sehingga kedepan Universitas muhammadiyah Mamuju…lebih berkembang lagi dalam mewujudkan proses pendidikan yang bermutu dan berkualitas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *