(Menyambut Pelantikan Pengurus PUSPA Mamuju 2021-2024)
Furqan Mawardi
Dosen Universitas Muhammadiyah Mamuju
Sekretaris Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Mamuju
“Perempuan adalah tiang negara, apabila perempuan suatu negara itu baik maka akan baiklah negara tersebut, namun apabila perempuannya rusak, maka akan rusak pula negara tersebut.”
Sebuah pepatah penuh makna dan mengandung pesan yang begitu mendalam terkait posisi dan peran perempuan dalam menentukan nasib bangsa. Ia memiliki posisi yang istimewa yang sebagai penentu sekaligus sebagai ukuran baik tidaknya negaranya. Tentu hal ini perlu pengkajian mendalam kenapa perempuan begitu startegisnya sehingga ia menjadi ukuran.
Untuk memaknai arti tiang maka dapat dipahami sebagai sesuatu yang menyokong seperti tonggak panjang yang berfungsi untuk menyokong atau menyangga. Pengertian ini dapat memberi gambaran sekaligus pemahaman bahwa ungkapan perempuan adalah tiang negara merupakan sebagai bentuk pokok kekuatan serta kemajuan.
Makna ini tentu bukan semata-mata sebagai penyokong tunggal dan kebaikan kemajuan sebuah bangsa. Karena dia membutuhkan kompenen lain yang dapat saling mendukung. Sebuah tiang, ia akan menjadi kuat dan kokoh apabila didukung juga dengan komponen penopang yang lainnya, seperti : pondasi, dinding, tembok, atap, kualitas bahan dan lainnya.
Namun ironi, perempuan yang idealnya menjadi penyokong utama dalam kemajuan bangsa justru sering menjadi obyek kekerasan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Baik itu dilakukan oleh personal maupun dalam bentuk lembaga. Kekerasan fisik, pelecehan seksual, pemerkosaan, hingga perdagangan perempuan menjadi peristiwa yang terus bermunculan. Bahkan angkanya terus meningkat dan entah kapan bencana kemanusiaan ini akan berakhir.
Fakta Kekerasan Perempuan dan anak
Berdasarkan data Simfoni PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) sepanjang 2019-2021, terjadi peningkatan pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan maupun anak. Angka laporan kasus kekerasan terhadap anak tercatat meningkat dari 11.057 pada 2019, 11.278 kasus pada 2020, dan menjadi 14.517 kasus pada 2021.
Jumlah korban kekerasan terhadap anak juga meningkat dari 12.285 pada 2019, 12.425 pada 2020, dan menjadi 15.972. Sementara itu, angka laporan kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat dari 8.864 kasus pada 2019, 8.686 kasus pada 2020, menjadi 10.247 kasus pada 2021.
Jumlah korban kekerasan terhadap perempuan juga meningkat dari 8.947 orang pada 2019, 8.763 orang pada 2020, lalu menjadi 10.368 kasus pada 2021. Kekerasan yang terjadi pada anak terbanyak adalah kekerasan seksual, sedangkan pada perempuan adalah kekerasan fisik
Perempuan, Anak dan Kemajuan
Perempuan dan anak tidak dapat terpisahkan sebagai penentu sebuah peradaban. Anak yang terlahir dan terdidik oleh orang tua serta didikan perempuan yang hebat, maka ia akan tumbuh dan berkembang menjadi seorang pribadi yang tangguh. Pendidikan seorang ibu menjadi modal terbaik seorang anak untuk menapaki setiap tahapan kehidupanya. Sejarah telah mencatatkan tentang lahirnya orang-orang hebat tidak terlepas dari didikan dan terpaan peran seorang ibu yang telah mendidiknya dangan penuh kasih dan dedikasi yang tinggi.
Sentuhan seorang ibu telah mampu melahirkan generasi-genarsi hebat di zamannya. Sebutlah Imam Syafii, seorang ulama besar dan berpengaruh di seantero dunia. Merupakan anak yang terlahir dengan penuh kasih dan didikan dari Ibunda tersayangnya. Terlahir dalam kondisi yatim, menjadikannya hanya terdidik langsung oleh ibunda tercintanya.
Seorang muslimah yang memiliki dedikasi yang tinggi terus mengajarkan nilai dan adab tanpa mengenal lelah kepada Imam Syafi’i kecil. Berkat hasil terpaan ibundanya inilah yang menjadikan Syafi’i kecil kemudian tumbuh menjadi seorang mujaddid dan pembaharu yang dapat memberi pencerahan kepada ummat dan semesta.
Dari kalangan Ilmuwan kita kenal Thomas Alva Edison, penemu bola lampu yang manfaatnya dirasakan oleh seluruh jagad raya. Namun siapa sangka ternyata Thomas Alva Edison pernah ditolak oleh sekolahnya karena dianggap sebagai murid yang bodoh dan tuli sehingga sulit menerima pelajaran di sekolah. Sehingga sekolah harus mengirimkan surat kepada orang tua Edison untuk belajar saja dirumah dan tidak usah masuk sekolah.
Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan vonis dari pihak sekolah terhadap anaknya. Nancy memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison dirumah. Sebagai ibu yang hebat ia memulihkan kepercayaan diri Edison. Ia mendampingi anaknya belajar dengan penuh ketekunan dan kegigihan yang dicampur rasa kasih sayang yang tinggi. Hasil dari didikan ibu Nancy inilah yang mampu mengubah dan menjadikan Edison menjadi ilmuwan hebat yang sangat berpengaruh bagi peradaban dunia.
Begitu juga para pendiri bangsa kita, mereka semua terlahir dari didikan oleh ibu yang hebat dan tegar. Bagaimana dalam kondisi perang dan penuh dengan keterbatasan serta kesengsaraan, para ibu-ibu masih mampu melahirkan, mengasuh, mendidik dan membesarkan anak-anak mereka. Dari ketegaran para ibu tersebut sehingga lahirlah orang-orang sehebat dan sekelas Soekarno, Hatta, Bung Syahrir, Bung Tomo, serta deretan para pejuang lainnya.
Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA)
Sejak tahun 2017 Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) telah membentuk Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) yang melibatkan organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi (akademisi), lembaga profesi, dunia usaha dan media.
Tugas pokok Puspa adalah menyiapkan dan menyusun program kerja terkait dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Fokus kerjanya adalah mengakhiri tiga hal fundamental dalam masalah perempuan dan anak, atau yang lebih dikenal Program Three Ends (tiga akhiri), Pertama akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, Kedua Akhiri perdagangan orang, Ketiga Akhiri kesenjangan ekonomi perempuan.
Mamuju merupakan daerah yang memiliki kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup signifikan. Selama kurun waktu Januari – November 2022, data dari dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA) Kabupaten Mamuju mengatakan bahwa ada 33 anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Sementara, untuk data kekerasan terhadap perempuan ditemukan sebanyak 65 kasus.
Dalam rangka pelantikan pengurus sekaligus rapat kerja forum partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak (PUSPA) kabupaten Mamuju pada hari kamis 15 januari 2022, tentu ini menjadi momentum yang terbaik untuk merencanakan program yang strategis dalam rangka menjalankan Program Three Ends (tiga akhiri) yang menjadi fokus kerja utama Puspa kedepan.
Harapannya melalui forum ini akan lahir kerja-kerja yang apik dan strategis yang mampu mengurangi tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah Mamuju. Tentu kerja ini tidak dapat dilakukan oleh forum Puspa secara mandiri. Membutuhkan sinegistas dari berbagai unsur supaya program ini dapat terencana dengan baik, tereksekusi secara optimal serta mampu menghasil hasil yang memuaskan.
Akhirnya dengan berkumpulnya orang-orang di forum partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak (PUSPA) Mamuju yang terdiri berbagai latar belakang profesi, tentu akan menjadi energi baru sekaligus dapat menjadi lokomotif utama dalam rangka meningkatkan derajat perempuan dan anak di daerah Mamuju.
Apabila perempuan dan anak sudah berdaya, unggul dan sejahatera, ibarat rumah yang sudah memiliki tiang yang kuat dan kokoh, maka sudah menjadi modal besar untuk dapat membangun bangunan yang lebih baik. Sehingga untuk tinggal di dalamnya akan merasakan kenyamanan.
Pun demikian ketika kota Mamuju yang dikenal juga sebagai kota malaqbiq sudah mampu memberikan kesejahteraan kenyamana kepada perempuan dan anak, maka kita akan dapat bermimpi, kelak akan lahir generasi-generasi terbaik, unggul dan mencerahkan dari bumi Manakarra yang kita cintai bersama.
One Response
sangat setuju bahwa perempuan dan anak haruslah disayangi dan dicintai serta dilindungi..memberikan rasa kenyamanan dan kesejahteraan kepada mereka.