Gempa bumi disertai gelombang tsunami yang memporak-porandakan Kota Palu dan sekitarnya, menggugah rasa kemanusiaan kita. Begitu juga yang dirasakan oleh warga Muhammadiyah Sulawesi Barat, khususnya di Kabupaten Mamuju. koordinasi dilakukan untuk segera tanggap dengan kondisi saudara-saudara kita di palu. Sehari setelah bencana, tim relawan telah siap diberangkatkan untuk segera melakukan pendataan tahap awal tentang segala kebutuhan selama masa tanggap darurat bencana.
Tim pertama yang terdiri dari tim MDMC Sulsel didampingi oleh tim relawan Mamuju berangkat ke lokasi bencana. Disusul oleh tim MDMC Jatim dan tim relawan dari Mamuju. Tim relawan Mamuju terdiri dari unsur pimpinan, lembaga dan majelis terkait serta organisasi otonom Muhammadiyah Sulawesi Barat dan Mamuju. STIE Muhammadiyah Mamuju juga tidak ketinggalan untuk memberikan bantuan tenaga relawan yaitu dosen dan mahasiswa. dosen dan mahasiswa tersebut ada yang diberangkatkan ke lokasi bencana dan ada juga yang ditugaskan untuk membantu aktifitas posko penyangga di Kabupaten Mamuju.
Selama perjalanan, nampak memang kondisi daerah yang terkena dampak bencana begitu besar. mulai masuk perbatasan Sulteng, tepatnya di Kabupaten Donggala bagian selatan nampak kerusakan pada bagian jalan serta beberapa pemukiman warga. bahkan warga telah mendirikan beberapa tenda darurat dan berharap bantuan segera datang. memasuki kota palu, kondisi kota juga kurang lebih sama.
hasil koordinasi mdmc dan pimpinan muhammadiyah, maka ditempatkanlah poskor (pos koordinasi) bencana di Universitas muhammadiyah Palu. tim relawan yang tiba langsung berkoordinasi dan bertindak sesuai arahan koordinator tim yang telah dibentuk. pimpinan perguruan tinggi muhammmadiyah palu segera memberikan sarana kampus untuk dijadikan poskor mdmc. banyak hal yang patut untuk dibantukan pada keluarga kita korban bencana palu. semoga tim relawan beserta mdmc dapat memberikan bantuan sesuai yang diharapkan.
[ Humas STIE Muhammadiyah Mamuju]